Langsung ke konten utama

SATUAN ACARA PENYULUHAN KB PASCA SALIN

 SATUAN ACARA PENYULUHAN

 

1.        Pokok Bahasan                : KB Pasca Salin

2.        Sasaran                             : Ibu Hamil di Poli KIA Puskesmas D

3.        Hari/ tanggal                    : Januari 2019

4.        Waktu                              : 7.00-7.30 WIB

5.        Tujuan Instruksional Umum :

Pada akhir penyuluhan ini peserta mampu mengetahui tentang KB Pasca Salin

6.        Tujuan Instruksional Khusus :

a.     Peserta mampu menjelaskan pengertian Kontrasepsi Pasca Persalinan

b.    Peserta mampu menyebutkan Alasan Pemasangan Kontrasepsi Pasca Persalinan

c.    Peserta mampu menjelaskan metode Kontrasepsi Pasca Persalinan

d.   Peserta dapat menyebutkan Jenis Kontrasepsi Pasca Persalinan

7.        Media Penyuluhan           : Leaflet dan Power Point

8.        Metode Penyuluhan         : Pre test, Ceramah, Tanya jawab, Post test.

9.        Petugas penyuluh :

a)    Siwi Anindita V., S.Keb.

b)   Rina Septi Andriani, S.Keb.

c)    Rezita Endri S., S.Keb.

d)   Putri Ulin Nuha, S.Keb.

10.    Materi                               : Terlampir.

11.    Kegiatan Penyuluhan       :

No

Kegiatan

Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Sasaran

Media

1.

Pembukaan

5menit

a)      Salam pembuka.

b)      Memperkenalkan diri.

c)      Menyebutkan tentang materi penyuluhan.

d)     Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.

e)      Melakukan pre test

Mendengarkan dan menjawab pre test

Microphone

2.

Penyuluhan

15    menit

a)      Menjelaskan pengertian Kontrasepsi Pasca Persalinan

b)      Peserta mampu menyebutkan Alasan Pemasangan Kontrasepsi Pasca Persalinan

c)      Peserta mampu menjelaskan metode Kontrasepsi Pasca Persalinan

d)     Peserta dapat menyebutkan Jenis Kontrasepsi Pasca Persalinan

Memperhatikan penyuluhan

Microphone, leaflet

3.

Penutup

10 menit

a)    Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya.

b)   Memberi pertanyaan tanpa penunjukan penjawab.

c)    Menyimpulkan materi secara garis besar.

d)   Melakukan post test.

e)    Salam penutup.

a) Mengajukan pertanyaan.

b) Menanggapi jawaban.

c) Menjawab post test.

d)Menanggapi salam

Microphone, leaflet, Post Test

12.    Evaluasi

a.     Struktur :

1)        Materi, Media dan SAP telah dipersiapkan denganbaik.

2)        Daftar hadir peserta penyuluhan telah di persiapkan dengan baik.

b.    Proses.

1)        Penyuluhan dimulai tepat waktu.

2)        Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

3)        Peserta mengajukan pertanyaan dan bisa menjawab pertanyaan dengan benar.

4)        Peserta mengikuti penyuluhan sampai selesai.

5)        Penyuluhan berjalan lancar sesuai SAP.

c.       Hasil :

1)        Peserta mampu mendefinisikan KB Pasca Persalinan dengan benar

2)        Peserta mampu menyebutkan alasan pemasangan KB pasca persalinan

3)        Peserta mampu menjelaskan metode kontrasepsi pasca persalinan

4)        Peserta mampu menyebutkan jenis kontrasepsi pasca persalinan

5)        Terjadi peningkatan pengetahuan pada peserta dilihat dari nilai pre test dan posttest dimana masing-masing test terdapat 5 soal pilihan ganda yang sama.

1.    Apa saja manfaat metode kontrasepsi paska persalinan?

a.       Menghindari kehamilan resiko tinggi

b.      Menurunkan angka kematian ibu dan bayi

c.       Mencegah hilangnya kesempatan ber-KB

d.      Semua benar

2.      Kapan penggunaan metode kontrasepsi paska persalinan?

a.       Pada masa nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan

b.      Setelah mendapatkan menstruasi pertama setelah melahirkan

c.       Pada masa nifas sampai dengan 6 bulan setelah melahirkan

d.      Pada masa nifas sampai dengan 2 tahun setelah melahirkan

3.      Apa saja kontrasepsi yang dapat digunakan paska persalinan?

a.       IUD

b.      MAL

c.       Kontrasepsi hormonal

d.      Semua benar

4.      Manakah yang termasuk metode kontrasepsi hormonal?

a.       MAL

b.      Suntik

c.       IUD

d.      Kondom

5.      Dimana Anda dapat memperoleh pelayanan kontrasepsi paska persalinan?

a.       Puskesmas

b.      Praktik Mandiri Bidan

c.       Rumah Sakit

d.      Semua benar

6)        Terdapat feedback dari peserta berupa pertanyaan yang diluar tema (pertanyaan akan dilampirkan pada evaluasi).

 


 

LAMPIRAN MATERI

KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN

 

1.        Pengertian Kontrasepsi Pasca Persalinan

KB Pasca Persalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari atau 6 minggu setelah melahirkan, sedangkan KB Pasca Keguguran merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14 hari (BKKBN, 2017).

 

2.        Manfaat KB pasca salin

-          Menghindari kehamilan risiko tinggi

-          Menurunkan AKI dan AKB

-          Membentuk keluarga bahagia sejahtera

3.        Jenis Kontrasepsi Pasca Bersalin

A.  Non Hormonal

1)      Metode Amenore Laktasi (MAL)

Metoda amenore laktasi adalah metode kontrasepsi sementara yang bisa dimulai sejak bayi lahir sampai 6 bulan pasca persalinan jika pasien memenuhi 3 kriteria yang telah ditetapkan, antara lain :

a)    Pasien belum menstruasi (lochea pada 8 minggu awal masa pasca persalinan tidak dianggap sebagai perdarahan menstruasi. Setelah perode ini 2 hari perdarahan atau bercak pada pasien dianggap sebagai menstruasi pasien sudah kembali).

b)   Bayi menyusui secara penuh atau hampir penuh, yaitu :

·         Bayi disusui pada saat siang dan malam

·         Bayi disusui dengan jarak tidak boleh lebih dari 4 jam

·         Bayi tidak mendapat makanan atau minuman tambahan lainnya

Lebih efektif bila pemberian lebi dari 8 kali sehari.

c)    Umur bayi kurang dari 6 bulan.

Mekanisme metoda amenore laktasi adalah stimulasi yang dihasilkan dari proses penghisapan yang dilakukan oleh bayi akan diubah menjadi sinyal yang akan diteruskan ke hipotalamus dan hipofisis anterior. Sinyal yang dikirim akan menyebabkan perubahan kadar FSH dan LH yang mencegah terjadinya ovulasi. Kadar hormon tinggi ini dipertahankan oleh proses penghisapan puting susu yang sering oleh bayi, dengan jarak antar menyusui tidak lebih dari 4-6 jam. Keberhasilan metoda amenora laktasi sangat dipengaruhi oleh frekuensi menyusui, hal ini dipengaruhi oleh, penggunaan dot, botol untuk menyusui, pemberian makanan selain asi, jarak yang panjang diantara menyusui, stress dan penyakit pada ibu atau anak.

Penelitian yang dilakukan menunjukkan wanita yang memenuhi 3 kriteria metoda amenore laktasi (amenore, menyusui secara penuh dan < 6 bulan pascapersalinan) memiliki angka keberhasilan 98% atau lebih sebagai metoda kontrasepsi (LINKAGES, 2004; ABM, 2005). Keuntungan dari MAL adalah bisa dimulai segera setelah persalinan, sangat efektif (keberhasilan 98% pada enam bulan pasca persalinan), sangat ekonomis dan mudah, tidak mempunyai efek samping hormonal, tidak mempengaruhi hubungan seksual, dan meningkatkan proses menyusui. Sedangkan kerugian dari MAL adalah metoda jangka pendek (hingga 6 bulan), perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar dapar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan, membutuhkan proses menyusui yang mungkin tidak nyaman bagi sebagian wanita, tidak melindungi wanita dari penyakit menular seksual atau HIV. Tidak terdapat efek samping pada MAL ini.

2)      Kondom

Kondom merupakan selubung/sarung karet sebagai salah satu metode kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama. Pengguna kondom perlu memperhatikan cara menggunkaan kondom yang benar dan tepat. Adapun cara kerja kondom yakni menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluan reproduksi perempuan, serta mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).

Keuntungan pada penggunaan kondom ada 2 yakni keunungan sebagai kontrasepsi dan non kontrasepsi. Keuntungan kontrasepsinya yakni efektif mencegah kehamilan bila digunakan dangan benar, tidak mengganggu produksi ASI, tidak mengganggu kesehatan klien, tidak mempunyai pengaruh sistemik, murah dan dapat dibeli secara umum, tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus, dan metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsinya harus ditunda. Sedangkan keuntungan non kontrasepsinya adalah dapat membantu mencegah terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsinogenik eksogen pada serviks), mecegah penularan IMS, HIV, memberi dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB, mencegah ejakulasi dini, mencegah imuno infertilitas.

Adapun keterbatasan dalam pemakaian kondom berupa efektivitas tidak terlalu tinggi, cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi, agak mengganggu hubungan seksusal (mengurangi sentuhan langsung), bisa menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi, harus selalu tersedia setiap kali berhubungna seksual, dan pembuangan kondom bekas mungkin menimbulka masalah dalam hal limbah.

3)      AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau yang lebih dikenal dengan IUD (Intra Uterine Devices) adalah bahan inert sintetik (dengan atau tanpa unsur  tambahan untuk sinergi efektifitas) dengan berbagai bentuk yang dipasangkan ke dalam rahim untuk menghasilkan efek kontrasepsi.

Intra uterine devices (IUD)  merupakan benda asing yang dimasukkan ke dalam rahim. Keberadannya dapat merangsang timbulnya reaksi tubuh terhadap benda asing berupa terhalangnya proses nidasi, menimbulkan terjadinya perubahan pengeluaran cairan dan prostaglandin yang dapat menghalangi kapasitasi spermatozoa. Pada IUD yang mengandung logam, akan menganggu gerakan spermatozoa dan mengurangi kemampuan melakukan konsepsi.

IUD merupakan pilihan kontrasepsi yang tepat digunakan pada masa pasca persalinan tanpa melihat status menyusui ibu, karena tidak mempengaruhi kadar hormonal (Shulman, 2011). Waktu pemasangan IUD dibagi menjadi:

a)        Pemasangan post plasenta

Pemasangan IUD dalam 10 menit setelah lahirnya plasenta pada persalinan pervaginam. Pemasangan bisa dilakukan dengan menggunakan ringed forceps atau secara manual. Pada saat ini serviks masih berdilatasi sehingga memungkinkan untuk penggunaan tangan atau forsep. Penggunaan inserter IUD interval tidak bisa digunakan pada pemasangan post plasenta, karena ukuran inserter yang pendek sehingga tidak bisa mencapai fundus  selain itu, karena uterus yang masih lunak sehingga memungkinkan terjadinya perforasi lebih besar dibandingkan dengan menggunakan ringed forceps atau secara manual.

b)        Pemasangan segera pasca persalinan

Pemasangan IUD pada masa ini dilakukan setelah periode post plasenta sampai 48 jam pasca persalinan.Teknik pemasangan IUD pada saat ini masih bisa dengan menggunakan ringed forsep, karena serviks masih berdilatasi, tetapi tidak bisa dilakukan secara manual. Penggunaan inserter IUD interval sebaiknya tidak digunakan, karena kemungkinan terjadinya perforasi yang lebih tinggi.

c)         Pemasangan IUD transcesarian

Pemasangan pada transcesarian dilakukan sebelum penjahitan insisi uterus. Bisa dilakukan dengan meletakkan IUD pada fundus uteri secara manual atau dengan menggunakan alat. Pemasangan IUD setelah 48 jam sampai 4 minggu pasca persalinan tidak dianjurkan karena angka kejadian ekspulsi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemasangan segera pasca persalinan dan pemasangan IUD interval (WHO 2004).

d)        Pemasangan IUD pasca abortus

Merupakan pemasangan IUD setelah terjadinya abortus

a)    Trimester 1 : bisa dilakukan dengan teknik pemasangan IUD interval karena serviks berdilatasi minimal dan hanya inserter IUD yang bisa masuk kedalam kavum uteri. Selain itu ukuran uterus relatif tidak mengalami perbesaran dan lebih kaku sehingga mempunyai angka resiko perforasi yang kecil.

b)    Trimester 2 : bisa dilakukan dengan menggunakan teknik interval atau dengan menggunakan teknik forsep. forsep digunakan jika serviks cukup berdilatasi.

 

 

 

e)         Pemasangan IUD interval

Merupakan pemasangan IUD yang dilakukan lebih dari 4 minggu pasca persalinan.Pemasangan IUD dilakukan dengan menggunakan inserter IUD.

Efektivitas Insersi dini pasca plasenta telah dibuktikan tidak menambah risiko infeksi, perforasi dan pendarahan, kemampuan penolong meletakkan di fundus amat memperkecil risiko ekspulsi serta kontra indikasi pemasangan AKDR pascaplasenta ialah ketuban pecah sebelum waktunya, infeksi intra partum, dan pendarahan post partum.

Keuntungannya yaitu efektifitas tinggi, 99,2-99,4%, dapat efekstif segera setelah pemasangan, metode jangka panjang, sangat efektif karena tidak perlu mnegingat-ingat, tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak ada efek samping hormonal, tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Adapun keterbatasannya tidak mencegah Infeksi Menular Seksual, tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan, diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis, klien harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu.

Sebagian besar perempuan bisa memakai AKDR secara aman, kecuali jika sedang hamil, baru saja melahirkan (2-28 hari pasca persalinan), memiliki resiko IMS atau HIV, menstruasi yang tak biasa, infeksi atau masalah pada organ perempuan. IUD memiliki efek samping, sebagian besar efek samping TIDAK berbahaya dan BUKAN tanda-tanda penyakit.

a)      Setelah pemasangan :

·         Kram selama beberapa hari

·         Bercak/flek selama beberapa minggu

b)      Efek samping umum lainnya :

·         Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan)

·         Haid lebih lama dan lebih banyak

·         Bercak diantara siklus haid

·         Kram atau rasa nyeri selama haid

4)      Kontrasepsi Mantap

a)      Tubektomi (Metode Operasi Wanita/MOW)

Metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi degan cara mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum. Waktu MOW idealnya dilakukan dalam 48 jam pasca persalinan, dapat dilakukan segera setelah persalinan atau setelah operasi sesar, jika tidak dapat dikerjakan dalam 1 minggu setelah persalinan, ditunda 4-6 minggu.

Keuntungan :

·         Efektivitas tinggi 99,5% (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)

·         Tidak mempengaruhi proses menyusui

·         Tidak begantung pada faktor senggama

·         Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual

·         Berkurangnya risiko kanker ovarium

Keterbatasan :

·         Harus dipertimbangkan sifat permanen kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan kembali, kecuali dengan opeasi rekanalisasi)

·         Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan

·         Dilakukan oleh dokter yang terlatih

·         Tidak melindungi diri dari IMS, hepatitis dan HIV/AIDS.

Efek samping :

·         Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan

·         Risiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anastesi umum).

b)     Vasektomi (Metode Operasi Pria/MOP)

Prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan mengoklusi vasa deferens sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisai (penyatuan dengna ovum) tidak terjadi. MOP dapat dilakukan kapan saja.

 

Keuntungan:

·         Efektivitas tinggi 99,6-99,8%.

·         Sangat aman, tidak ditemukan efek samping jangka panjang

·         Morbiditas dan mortalitas jarang

·         Hanya sekali aplikasi dan efektid dalam jangka panjang.

Keterbatasn :

·         Tidak efektif segera, WHO menyarankan kontrasepsi tambahan selama 3 bulan setelah prosedur (kurang lebih 20 kali ejakulasi)

·         Komplikasi minor 5-10% seperti infeksi, perdarahan, nyeri pasca operasi.

·         Teknik tanpa pisau merupakan pilihan mengurangi pendarahan dan nyeri dibandingkan teknik insisi.

B.    Hormonal

Rekomendasi dari Centers for disease control (CDC) Amerika Serikat menganjurkan wanita pasca persalinan untuk tidak menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi pada 21 hari pertama pasca persalinan karena tingginya angka kejadian trombo emboli vena. Pada hari ke 21 sampai 42 pasca persalinan, kontrasepsi hormonal kombinasi bisa diberikan pada wanita yang tidak memiliki resiko tromboemboli vena.  Dan setelah 42 hari pasca persalinan kontrasepsi hormonal kombinasi bisa digunakan. (JHPIEGO, 2008).

1)   Kontrasepsi Hormonal Progesteron

Penggunaan kontrasepsi yang mengandung hormone progesteron tidak menekan proses laktasi dan bisa digunakan pada wanita pasca persalinan. Meskipun hormon progesteron bisa melewati air susu akan tetapi tidak menunjukkan efek pada pertumbuhan bayi. Penggunaan kontrasepsi yang hanya mengandung hormon progesteron termasuk pil progesterone, injeksi depo medroxyprogesterone acetate, dan implant aman digunakan pada wanita pasca melahirkan termasuk wanita yang menyusui dan bisa diberikan segera pada pasca persalinan.Penggunaan IUD termasuk yang mengandung levonorgestrel dan Cu-IUD bisa di pasang pada periode pasca persalinan, termasuk segera setelah pasca persalinan. Penggunaan kondom bisa dilakukan kapan saja, penggunaan diafragma sebaiknya pada 6 minggu pasca persalinan (WHO,2010; Shulman, 2011)

a)      PIL

Jenis

·         Kemasan 28 pil berisi 57 µg norgestrel

·         Kemasan 35 pil berisi 300 µg levonorgestrel atau 350 µg norethindrone

Keuntungan :

·         Efektif jika diminum setiap hari di waktu yang sama (0,05 – 5 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)

·         Tidak diperlukan pemeriksaan panggul

·         Tidak mempengaruhi ASI

·         Tidak mempengaruhi hubungan seksual

·         Kembalinya fertilitas segera jika pemakaian dihentikan

·         Mudah digunakan dan nyaman

·         Efek samping kecil

Keterbatasan :

·         Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama

·         Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar

·         Resiko kehamilan etopik cukup tinggi, tetapi risiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan mini pil

·         Efektivitas menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberculosis atau obat epilepsy

·         Tidak mencegah IMS

Efek samping

·         Hamper 30 – 60% mengalami gangguan haid (perdarahan antara menstruasi, spotting, amenorrhea)

·         Peningkatan/penurunan berat badan

·         Payudara menjadi tegang, mual, sakit kepala, dermatitis atau jerawat.

Waktu mulai menggunakan

·         Pada ibu menyusui dapat menggunakan setelah 6 minggu pasca persalinan

·         Pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera setelah persalinan.

b)     Injeksi/Suntikan

Jenis

·         Depo medroksiprogesteron asetat mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular didaerah bokong.

·         Depo nerotosteron enanatat mengandung 200mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.

Keuntungan

·         Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam satu tahun pertama)

·         Pencegahan kehamilan jangka panjang

·         Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

·         Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdamppak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.

·         Tidak mempengaruhi ASI

·         Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.

·         Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik

·         Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.

Keterbatasan

·         Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali sesuai jadwal suntikan)

·         Tidak dapat dihentikan sewajtu-waktu sebelum suntikan berikut

·         Tidak mencegah IMS

·         Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Efek samping

·         Gangguan haid seperti sikus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan bercak/spoting, tidak haid sama sekali.

·         Peningkatan berat badan

·         Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang

Yang tidak boleh menggunakan

·         Hamil atau dicurigai hamil risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran

·         Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

·         Tidak dapat menerima terjadinya gangguan hair terutama amenorrhea.

·         Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara

·         Diabetes mellitus disertai komplikasi.

Waktu mulai menggunakan

·         Pada ibu menyusui dapat menggunakan setelah 6 minggu pasca persalinan.

·         Pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera setelah persalinan.

c)      Implan

Alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon polidimetri

Jenis

·         Norplan, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, diameter 2,4 mm yang diisi dengna 36 mg levonorgesrel dan lama kerjanya 5 tahun

·         Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, diameter 2 mm yang diisi dengna 68 mg 3 keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.

·         Jadelle dan Indoplan, terdiri dari dua batang berisi 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun.

Keuntungan, dibagi menjadi 2 yaitu :

1)      Keuntungan Kontrasepsi

·         Sangat efektif (kegagalan 0,2 -1,0 kehamilan per 100 perempuan)

·         Daya guna tinggi

·         Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)

·         Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

·         Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

·         Bebas dari pengarh estrogen

·         Tidak mengganggu hubungan seksual

·         Tidak mengganggu ASI

2)      Non Kontrasepsi

·         Mengurangi nyeri haid

·         Mengurangi jumlah darah haid

·         Mengurangi/memperbaiki anemia

·         Melindungi terjadinya kanker endometrium

·         Menurunkan angka kejadian tumor jinak payudara

·         Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul

Keterbatasan

·         Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan

·         Tidak mencegah IMS

·         Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.

·         Efektivitas menurun bila menggunakan obat tuberculosis atau obat epilepsy

 

 

Kontraindikasi

·         Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

·         Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara

·         Tidak dapat menerima perubahan pola haid ang terjadi

·         Mioma uteri dan kanker payudara

·         Gangguan toleransi glukosa

Waktu mulai menggunakan implant

Waktu pemasangan minimal 4 minggu pasca persalinan.

2)      Hormon Kombinasi

a)      PIL

Jenis

·         Monofasik : kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif astrogen/progestin dalma dosis yang sama dan 7 tablet tanpa hormone aktif.

·         Bifasik : kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa hormon aktif

·         Trifasik : kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa hormon aktif.

Waktu mulai menggunakan

Direkomendasikan hanya untuk ibu tidak menyusui :

·         Ibu pasca persalinan : aman digunakan setelah 3 minggu pasca persalinan.

·         Ibu pasca keguguran : segera atau dalam 7 hari pasca keguguran.

Keuntungan

·         Efektivitas yang tinggi ( 1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)

·         Tidak mengganggu hubungan seksual

·         Mudah dihentikan setiap saat

·         Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan

·         Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat.

·         Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore.

Keterbatasan

·         Tidak boleh diberikan kepada perempuan menyusui

·         Tidak mencegah IMS

Efek samping

·         Mual terutama pada 3 bulan pertama

·         Perdarahan bercak atau perdarahan antara 2 haid terutama 3 bulan pertma

·         Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hai sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual berkurang.

·         Dapat meningkatakan tekanan darah dan retensi cairan sehingga risiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena sedikit meningkat.

b)     Injeksi/Suntikan

Jenis

·         25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi intramuscular sebulan sekali.

·         50 mg Noretindron enantat dan 5 mg Estrasiol Valerat yang diberikan injeksi intramuscular sebulan sekali.

Keuntungan dalam kontrasepsi dan non kontrasepsi

(1)   Keuntungan kontrasepsi

·         Sangat efektif (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)

·         Risiko terhadap kesehatan kecil

·         Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

·         Tidak diperlukan pemeriksaan dalam

·         Efek samping sangat kecil

(2)   Non kontrasepsi

·         Mengurangi jumlah pendarahan

·         Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium

·         tMencegah kehamila ektopik

·         Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usai perimenopause

Kekurangan

·         Pada haid tidak teratur, peradarahan bercak atau perdarahan sela sampai 10 hari

·         Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.

·         Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat epilepsy atau obat tuberculosis.

·         Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B.

·         Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Waktu mulai menggunakan

Direkomendasikan hanya untuk ibu tidak menyusui

·         Ibu pasca persalinan : aman digunakan setelah 3 minggu pasca persalinan.

·         Ibu pasca keguguan : segera atau dalam 7 hari setelah keguguran

Efek samping

·         Pola haid tidak teratur, perdarahan bercak atau perdarahan antara 2 haid sampai 10 hari

·         Penambahan berat badan

Kontraindikasi

·         Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

·         Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenore

·         Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara

·         Diabetes Melitus disertai komplikasi.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kementerian Keseharan RI.2014.Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan Di Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Lesnewski R, Prine L Initiating Hormonal Contraception  accessed from www.aafp.org/afp on august 22nd 2011.

Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sumadikarya, Nugroho AW. Rekomendasi Praktik Pilihan untuk Penggunaan Kontrasepsi ( Selected Practice Recommendation for Contraceptive Use ) Penerbit Buku Kedokteran EGC , Jakarta , 2009.

The Academy of Breastfeeding Medicine.Clinical Protocol Number #13 ; Contraception during Breastfeeding 2005.

The LINKAGES Project ,LAM ( Lactational Amenorrhea Method ) : A Modern Postpartum Contraceptive Method for Women who Breastfeed , Training Module for Health and Family Service Providers, Washington, 2004.

USAID- Engender Health / The ACQUIRE Project, The Postpartum Intrautrine Device, A Training Course for Service Providers, Participant Handbook, 2008

Update to CDC’s U.S. Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 2010: Revised Recommendations for the Use of Contraceptive Methods During the Postpartum Period MMWR / July 8, 2011 / Vol. 60 / No. 26

Widyastuti L , Saikia US, Postpartum Contraceptive Use in Indonesia : Recent Patterns and Determinants BKKBN 

Workshop on Comprehensive Postpartum Family Planning Care, Jhpiego Baltimore 2008

World Health Organization ,Department of Reproductive Health and Research, Combined hormonal contraceptive use during the postpartum period, Geneva, 2010



Komentar

Trending

Evian Brumisateur Facial Spray Review

Pas lagi nyari produk untuk melembabkan wajah, banyak yang saranin buat pakai produk Evian. Aku gak tau produk apa itu dan bagaimana rupa produk tersebut. Aku coba browsing tentang produk ini dan dapet banyak kabar, katanya produk ini bagus banget. Aku tinggal di Kota Serang dan gak tau bisa dapet produknya dimana. Suatu hari nih, hehe, aku ke toko buku di Intermedia yang terletak di Ciceri Kota Serang Banten, kira-kira 15 menit dari rumah aku. Setelah selesai beli buku, aku berniat untuk beli body lotion di toko sebelah, yaitu gerai DAN+DAN. Masuk deh kesitu dan disambut sama mbak-mbak penjaganya yang ramah. Gak lama aku langsung dapet apa yang aku butuhin, namanya cewek, gakbisa banget buat nggak ngepoin produk apa aja yang dijual disana. hehe wahhhh... aku nemu nih produk yang lagi aku cari. kebetulan banget. Tapi di sana gak tertera harga Evian  Facial Spray, akhirnya aku tanya sama mbak-mbak yang nyambut aku pas dateng. Mbaknya bilang "Maaf ya label harganya bel...

Wajah Glowing dengan MS Glow (Review jujur tentang Ms Glow, baca sampai akhir yaa)

Semua perempuan pasti mendambakan wajah glowing, apalagi dengan budget yang pas-pasan. Sebelumnya aku pakai krim wajah dari salah satu klinik kecantikan ditempatku tinggal. Tapi aku ngerasa wajahku kusam, apalagi sekarang aku tinggal di kota Surabaya yang membuat aku harus bersahabat dengan matahari. Aku seorang mahasiswi di salah satu universitas negeri di Surabaya dan saat ini sedang memasuki program KKN pada akhir tahun 2017 di Gresik. Seorang mahasiswa yang sedang KKN harus lebih bersahabat dengan matahari, karena selalu melakukan kegiatan outdoor. Akibatnya wajah aku semakin kusam :( aku posting ini di tahun 2018 karena aku mau kasih review sesuai dengan pengalamanku. Akhirnya aku sharing dengan beberapa teman dan sampailah keputusanku untuk pakai Ms Glow. Awalnya aku belum tahu ternyata Ms Glow sudah buka cabang di Surabaya, aku dapet produknya dikirim temannya temenku yang tinggal di Malang, karena memang kantor pusat Ms Glow berada disana. Setelah aku melakukan konsultasi onlin...

Sudut Pertemuan

    Seseorang yang akan menemuimu di satu hari yang membahagiakan, seolah menjadi saksi bahwa ketetapan-Nya itu nyata. Seseorang yang bersedia untuk datang. Seseorang yang akan menjawab seluruh doa-doa selama masa penantian. Seseorang yang kamu minta kepada yang maha tepat.     Bisa saja ia yang selalu berada disampingmu, bisa juga ia adalah seseorang yang belum pernah kamu temui. Langkahnya dan langkahmu dituntun oleh-Nya, bertemu disatu titik yang sama, dalam waktu yang tepat dan keadaan yang tepat. Tidak ada yang tahu, kecuali Allah.     Waktu akan berjalan dengan sendirinya, sesuai kehendak-Nya. Tidak tergesa apalagi memaksa. Apa yang kita sangka baik, belum tentu sepenuhnya baik, pun sebaliknya. Jalani hari dengan sebaik-baiknya, dengan kesabaran bahwa akan ada jalan ini menemui satu sudut yang berbeda. Sudut yang terbentuk dari pertemuan kamu dan dia.     Jika hari itu datang, kamu akan memintanya untuk mencintaimu. Jika kamu saja tidak dapa...